Posts

Showing posts from June, 2016

Senyap yang Tak Biasa

Image
Pixabay.com/Free-Photos Di saat seperti ini, komunikasi adalah hal yang selalu kaurindukan. Kau perempuan. Di antara sepuluh orang-orang itu, ada tiga perempuan, dan sisanya lawan jenis. Setiap setahun kurang dua bulan atau lebih, setengah harinya kauhabiskan bersama mereka. Entah kenapa, penyemangat pertama bagimu adalah mereka. Yang memaksamu bangun pagi dan TERPAKSA berangkat ke tempat ‘itu’ adalah mereka. Dan beginilah sekarang. Hampa dan senyap di kediamanmu. Di hari ‘berpisah sementara’ pun pasalnya telah galau; Mengingat keterikatan itu tak lama lagi akan lepas… Terlepas oleh waktu. Mau tak mau, ‘kan? Kesenyapan ini… berbeda dengan yang lain. Dua perempuan aktif di manapun. Yang seorang lagi aktif tapi malas memunculkan batang hidungnya. Bocah-bocah labil dan tengil itu? Fuh, jangan ditanya. Seorang aktif, seorang lagi aktif terpaksa—entah apa maksudnya. Tiga orang tak punya media, sisanya merespon tanpa kata jika hanya mendapat notifikasi saja. Huh, laki-laki...

Terikat oleh Paksa

Image
Pixabay.com/Free-Photos Kebersamaan mereka nyaris tak berujung Tapi, entahlah Apakah kebersamaan itu tulus atau tidak Bisa saja terjadi karena sebuah janji Bisa juga oleh kesepakatan spontan sebuah kelompok bernama Tak terlalu indah Hanya pamer tampang dan nama semata Mengabaikan karakter untuk jadi panutan Demi dikenal semata Melupakan pikiran rasional dan logika beberapa orang “Bersama gak harus sama,” kata iklan televisi Hm, berarti, “Sama gak harus bersama”, bukan? Cukup masuk akal Keterikatan bukanlah tercipta karena fisik, tapi apa yang menjadi penyusun di dalamnya Bukankah penyusun itu yang membuat fisiknya dipuji-puji banyak khalayak? Percuma fisik indah tapi penyusun buruk Semua keindahannya hanya tampak sekilas mata Yang menciptakanlah yang tahu bagaimana penyusunnya Juga yang menyaksikan ‘pembuatan’ penyusunnya Sekedar bagus, tapi tak bermakna Biasanya terjadi karena keadaan terpaksa, waktu yang sempit, biaya yang tak memenuhi Seperti itu ikatan m...

Andai 'Ku Bisa

Image
Pixabay.com/tortugadatacorp Kala semua bangkit dari posisi semula Berhamburan mencari jalan keluar lewat pintu Aku pun turut serta Datang ke tempat biasa, wilayah khusus kita Duduk sejenak, bersenda gurau Cuaca terik, membuat malas berpindah Hari-hari terakhir sekolah, lapangan cepat sepinya Suara tawa dan canda tak bertahan lama Satu dari kalian mengajukan sesuatu Awalnya hanya beberapa, lainnya mengaku lelah Selagi mereka pergi, aku tinggal dengan sisanya ‘Kusinggung mengapa tak gabung Masih disambut dengan jawaban serupa Ada satu di sana yang masih berurusan Tapi karena tinggal dirimu, maka kau pun memutuskan ikut mereka Fuh, tak ingin sendiri, aku ikut beranjak Telah berkumpul di sana Mereka yang telah mulai beberapa waktu lalu Mereka yang baru tak basa-basi bergabung Oke, semuanya sudah pas Berlarian, mengejar benda bulat itu Mengerahkan segenap kemampuan saat berada di genggamannya Ataupun berusaha melewati lubang demi skor ...